“Sinergi adalah kerjasama antara orang atau organisasi yang hasil keseluruhannya lebih besar daripada hasil yang dicapai jika masing-masing bekerja sendiri.”
Sinergi Berdayakan
Masyarakat
Oleh ARDA DINATA
“Sinergi adalah
kerjasama antara orang atau organisasi yang hasil keseluruhannya lebih besar
daripada hasil yang dicapai jika masing-masing bekerja sendiri.”
(Kamus Istilah Manajemen PPM).
MASYARAKAT berdaya itu menyehatkan.
Keberadaannya memberi energi positif pada lingkungan karena sinergi yang
dibangunnya. Seperti sosok air. Keberadaannya tidak akan berdaya manakala dalam
kondisi diam. Ia akan berbau dan menjadi sumber penyakit. Tapi, sebaliknya bila
air itu dalam kondisi mengalir, dampaknya lingkungan akan menjadi segar dan
menyehatkan.
Kata
daya diartikan sebagai kemampuan jasmani dan rohani manusia untuk beraktivitas
atau melakukan sesuatu. Untuk itu, dalam hidup bermasyarakat, manusia harus
berdaya agar hidupnya menjadi lebih produktif dan bermanfaat bagi sesama.
Ada
aneka daya yang patut manusia kembangkan dalam pribadinya agar lebih produktif.
Satu diantaranya berupa kemampuan daya mengabstraksi. Yaitu kemampuan jiwa
untuk mengkhayalkan sesuatu berdasarkan rangsangan yang ditemuinya dalam
kehidupan. Apa pun yang ditemuinya dalam hidup, baik yang positif maupun
negatif harus dapat dijadikan sebagai inspirasi yang memberdayakan hidupnya.
Daya
lainnya yang patut dilatih ialah daya ingatan. Kemampuan inilah yang akan
membangun jiwa manusia untuk menyimpan dan merefleksikannya kembali kesan-kesan
positif yang diingatnya dalam kehidupan keseharian. Dalam hal ini, agar
hasilnya lebih maksimal, maka daya ingatan ini harus kita latih secara terus
menerus menuju kebiasaan positif.
Agar berdaya
Masyarakat
berdaya itu tidak lahir dengan sendirinya. Sosoknya perlu dilatih dan
dikembangkan terus menerus agar tetap lulus dan lurus. Lulus dalam mencapai
cita-citanya dan lurus dengan melalui langkah-langkah yang baik.
Di
sini, agar kemampuan berdaya ini dapat berhasil dimaksimalkan, tentu kemampuan
tersebut haruslah dikembangkan lewat budaya daya kritis, memahami, memusatkan,
mengenal dan menyatakan.
Adanya
daya kritis ini merupakan kemampuan jiwa manusia yang bisa menyebabkan
seseorang dapat memandang dan berfikir secara obyektif terhadap tingkah laku
diri sendiri atau orang lain. Keberhasilan kemampuan ini akan menyebabkan
seseorang dapat berperilaku mawas diri dalam hidupnya.
Adapun
terkait dengan daya memahami dan memusatkan ini akan menjadikan seseorang mampu
memahami dan memusatkan perhatian terhadap sesuatu masalah yang terjadi dalam
hidupnya. Sedangkan daya mengenal adalah kemampuan seseorang untuk memperoleh
dan menyimpan ilmu pengetahuan. Dari sini, selanjutnya akan diwujudkan lewat
daya menyatakan sesuatu. Yakni kesanggupan manusia untuk mengemukakan
penghayatan batin melalui cara yang dapat dirasakan dan dipahami oleh orang
lain. Inilah tingkatan untuk berbagi pengetahuan pada masyarakat umum.
Pola-pola
pemberdayaan seperti itu, tentu bersifat universal dan berlaku umum. Bidang apa
pun dapat kita berdayakan lewat langkah tersebut agar masyarakat menjadi cerdas
(berdaya). Apalagi adanya dukungan perkembangan teknologi di era digital dewasa
ini, mampu untuk melipatgandakan kemampuan berdaya pada setiap orang.
Lebih-lebih ilmu berdaya ini kita peroleh dan disebarkan lewat media jejaring
sosial. Sehingga efek demino kebaikannya akan luar biasa bagi kemajuan
masyarakat dalam memberdayakan dirinya.
Lagi
pula, bukankah untuk sukses itu, kita membutuhkan jaringan kehidupan dengan
orang lain? Pernyataan ini sejalan dengan pendapat B.S. Wibowo, dkk (2002),
dalam buku Sharpening Our Concept and
Tools (SHOOT) Trustco, yang menyatakan urgensi jaringan itu adalah
menggantikan kelemahan perorangan dengan kekuatan kelompok; memperkaya hidup
Anda dimanapun; dan menyediakan pengalaman dengan pengetahuan baru.
Lebih
jauh disebutkan Wibowo, kalau pribadi dan lembaga yang unggul pada masa depan
adalah mereka yang terbuka dan dapat menjalin jaringan dengan luas. Jadi, mari
kita berdayakan hidup ini lewat membangun kualitas jaringan keilmuan yang
saling menguntungkan dan bukan malah sebaliknya saling menjatuhkan. Itulah
hakekak berdayakan masyarakat di era digital lewat jaringan yang produktif.***
*) Penulis adalah Pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas
Alam (MIQRA) Indonesia, www.miqra-indonesia.blogspot.com.
*) Tulisan ini telah dimuat pada Majalah InsIDE edisi Juni 2014.