Indahnya Bertetangga dengan Bening Hati

Untuk mencapai indahnya bertetangga dengan bening hati, kita harus selalu berusaha memenuhi hak-hak tetangga dengan rasa kasih sayang @ardadinata

Indahnya Bertetangga dengan Bening Hati
Oleh Arda Dinata

Tetangga ialah orang yang tinggal berdekatan atau bersebelahan dengan kita. Tetangga merupakan orang pertama dan yang terdekat dengan kita dalam segala keadaan dan situasi, yang dapat memberikan pertolongan ketika kita membutuhkan bantuan, dan yang bisa menghibur di waktu kita ditimpa musibah.

Karenanya, kebeningan hati dalam hidup bertetangga menjadi syarat utama. Firman Allah, “… Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An Nisaa’: 36).

Islam mengajarkan kepada umatnya bahwa yang perlu diutamakan dalam kehidupan ini adalah berusaha menciptakan hubungan yang harmonis antara sesama tetangga. Kunci keharmonisan dalam hubungan dengan orang lain (baca: bertetangga) adalah beningnya hati. Dalam sebuah hadist disebutkan, “Tidaklah beriman seorang hamba sampai tetangganya merasa aman dari gangguan-gangguannya.”

Adapun status dan hak-hak yang menjadi tetangga itu, menurut Rasulullah, ada tiga macam, yaitu: hak sebagai tetangga; hak sebagai tetangga dan keluarga; hak selaku tetangga, keluarga dan sebagai muslim. Artinya, tetangga yang sama-sama Islam dan kebetulan mempunyai hubungan keluarga, mempunyai tiga hak tadi. Jika hanya sesama muslim saja, mempunyai dua hak–hak sebagai satu akidah dan hak sebagai tetangga--.

Sedangkan yang berlainan agama, dan tidak pula mempunyai hubungan keluarga, maka ia hanya mempunyai satu hak –sebagai tetangga--.

Hak-hak tetangga itu meliputi:

(1) Jika dia meminta tolong, berikan pertolongan.

(2) Kalau dia meminta bantuan, bantulah.

(3) Jika meminjam uang, pinjamilah.

(4) Kalau dia miskin, santunilah.

(5) Kalau sakit, jenguklah.

(6) Apabila ada yang meninggal, turutlah mengantarkan jenazahnya.

(7) Jika memperoleh kebaikan (kebahagiaan), nyatakanlah ucapan selamat (tahniah).

(8) Kalau ditimpa musibah, tunjukkan perasaan turut berduka cita (ta’ziah).

(9) Janganlah membangun rumah lebih tinggi daripada rumahnya, yang menghambat angin masuk ke dalamnya, kecuali dengan izinnya.

(10) Janganlah menyakiti hatinya.

(11) Apabila kita membeli buah-buahan, berikanlah (sedikit) kepada tetangga; kalau tidak mungkin dibagi, bawalah masuk ke rumah engkau secara sembunyi; jangan sampai anaknya melihat anak engkau sedang makan buah-buahan itu.

(12) jangan sakiti hati tetangga dengan bau masakan (yang menyengat hidung), kalau tidak mungkin membagi sedikit untuknya.

Untuk mencapai indahnya bertetangga dengan bening hati, kita harus selalu berusaha memenuhi hak-hak tetangga dengan rasa kasih sayang. Nabi Saw memperingatkan: “Siapa yang tidak berkasih sayang, ia tidak akan dikasih sayangi.” (HR. Bukhori).

Bagaimana menurut Anda?  


Artikel Yang Terkait:

1. Indahnya Berkeluarga dengan Bening Hati

2. Indahnya Bertetangga dengan Bening Hati

3. Indahnya Bermu’amalah dengan Bening Hati

4. Indahnya Berpolitik dengan Bening Hati

5. Indahnya Memimpin dengan Bening Hati

6. Indahnya Menuntut Ilmu dengan Bening Hati



Arda Dinata, pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam/ MIQRA Indonesia, www.miqraindonesia.com 

Arda Publishing House
Pusat Pustaka Ilmu, Inspirasi & Motivasi Menjadi Orang Sukses
Jl. Raya Pangandaran Km. 3 Kec. Pangandaran - Ciamis Jawa Barat 46396
http://www.ardadinata.web.id
BACA ARTIKEL LAINNYA:
Previous Post Next Post